Chapter 1
"Awal Pertemuan"
Matahari terbenam di ufuk barat, memancarkan cahaya oranye keemasan yang memanjakan mata setiap orang yang memandangnya. Di sebuah kafe kecil di tepi pantai, seorang wanita duduk sendirian, menikmati senja dengan secangkir kopi di tangannya. Namanya adalah Arini, seorang wanita muda yang bekerja sebagai penulis lepas. Wajahnya yang cantik terlihat muram, seolah ada beban berat yang menggelayuti pikirannya.
Arini baru saja mengalami patah hati yang cukup dalam. Kekasihnya, Dimas, yang telah bersamanya selama tiga tahun, memutuskan hubungan mereka tanpa alasan yang jelas. Hatinya hancur, dan ia memutuskan untuk mencari ketenangan dengan mengunjungi kafe ini, tempat favoritnya sejak dulu.
Di sudut lain kafe, seorang pria duduk sambil mengetik di laptopnya. Pria itu bernama Rama, seorang arsitek muda yang tengah mengerjakan proyek besar. Pandangannya sesekali melirik ke arah Arini, yang duduk sendirian di meja dekat jendela. Rama merasa tertarik pada wanita itu sejak pertama kali melihatnya datang ke kafe ini beberapa hari yang lalu.
Tanpa disadari, pandangan mereka bertemu. Arini yang merasa diperhatikan segera memalingkan wajahnya, sementara Rama tersenyum kecil. Ia merasa ada sesuatu yang istimewa pada wanita itu, sesuatu yang membuatnya ingin mengenalnya lebih dekat.
Keberanian akhirnya muncul dalam diri Rama. Ia memutuskan untuk menghampiri Arini. "Hai, boleh aku duduk di sini?" tanyanya dengan sopan.
Arini terkejut sejenak, namun ia mengangguk pelan. "Silakan," jawabnya singkat.
Rama duduk di hadapan Arini, meletakkan laptopnya di meja. "Namaku Rama," katanya memperkenalkan diri. "Aku sering melihatmu di sini. Apa kau sering datang ke kafe ini?"
Arini tersenyum tipis. "Ya, ini tempat favoritku. Namaku Arini."
Pembicaraan mereka berlanjut dengan hangat. Rama yang humoris berhasil membuat Arini tersenyum dan tertawa, mengusir sejenak kesedihannya. Mereka berbicara tentang banyak hal, mulai dari pekerjaan, hobi, hingga impian masa depan.
Malam itu, Arini pulang dengan perasaan yang sedikit lebih baik. Kehadiran Rama memberikan warna baru dalam hidupnya yang suram. Ia merasa ada harapan baru yang mulai tumbuh di hatinya.
Namun, di balik senyum dan tawa yang mereka bagikan, Arini masih menyimpan luka mendalam akibat perpisahannya dengan Dimas. Ia belum sepenuhnya bisa melupakan pria yang pernah dicintainya itu.
Di lain sisi, Rama juga menyimpan rahasia kelam dalam hidupnya. Sebuah masa lalu yang terus menghantuinya, membuatnya sulit untuk membuka hati sepenuhnya pada orang baru. Namun, pertemuannya dengan Arini memberikan harapan baru bagi Rama. Ia merasa ada sesuatu yang istimewa pada wanita itu, sesuatu yang bisa membantunya melupakan masa lalunya yang kelam.
Pertemuan mereka di kafe tepi pantai itu menjadi awal dari perjalanan panjang penuh liku. Sebuah perjalanan yang akan membawa mereka melalui berbagai perasaan, dari sedih, bahagia, tegang, konflik, hingga kecurigaan. Cerita cinta mereka baru saja dimulai, dan takdir telah menyiapkan banyak kejutan untuk mereka di masa depan.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
