Notifikasi

Memuat…

Chapter
Chapter 7

Chapter 7

"Perjalanan yang Baru" Setelah beberapa bulan beradaptasi di negara baru, Clara dan Andi mulai merasa lebih nyaman dengan kehidupan mereka. Andi semakin sukses dalam pekerjaannya, dan Clara menemukan kebahagiaan dalam menulis dan berinteraksi dengan komunitas lokal. Keisha pun semakin berkembang dan menikmati kehidupannya di sekolah baru. Namun, kehidupan kembali memberikan ujian. Andi mendapat tugas proyek besar yang mengharuskannya sering bepergian ke berbagai negara. Clara merasa …
Chapter 6

Chapter 6

"Cinta yang Tak Tergantikan" Waktu berlalu, dan Clara serta Andi semakin dekat dan saling mendukung. Mereka menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan, menghadapi setiap tantangan bersama. Anak mereka tumbuh dengan cinta dan perhatian, dan Clara merasa bahwa hidupnya kini lebih bermakna daripada sebelumnya. Suatu hari, Clara menerima surat dari Dimas. Di dalam surat itu, Dimas menulis tentang perasaannya dan bagaimana dia menghargai kenangan yang mereka bagi. Dia juga menulis bahwa…
Chapter 5

Chapter 5

"Cinta yang Tumbuh Kembali" Waktu terus berlalu, dan Clara serta Andi menikmati kehidupan mereka sebagai orang tua. Mereka belajar banyak hal baru dan menghadapi tantangan bersama-sama. Namun, cinta mereka semakin kuat dan tumbuh seiring waktu. Suatu hari, Clara menerima undangan pameran fotografi dari Dimas. Pameran itu akan menampilkan karya-karya terbaru Dimas dari perjalanannya ke berbagai tempat eksotis. Clara merasa bimbang apakah harus pergi atau tidak, tetapi akhirnya memutus…
Chapter 4

Chapter 4

"Kenangan yang Tak Terlupakan" Beberapa bulan setelah pernikahan mereka, Clara dan Andi menikmati kehidupan sebagai pasangan suami istri. Mereka saling mendukung dalam pekerjaan dan berbagi momen-momen kebahagiaan bersama. Namun, Clara tidak bisa sepenuhnya melupakan kenangannya dengan Dimas. Setiap kali dia melihat foto-foto lama atau melewati kafe tempat mereka sering bertemu, hatinya terasa sedikit berat. Suatu hari, saat Clara sedang merapikan rumah, dia menemukan sebuah kotak ke…
Chapter 3

Chapter 3

"Pilihan yang Menyakitkan" Clara duduk di meja kafe, merasa terjepit di antara dua dunia. Dimas menatapnya dengan tatapan penuh harap, sementara pikiran Clara terus berputar. Dia tahu bahwa keputusannya akan mengubah hidup banyak orang, termasuk dirinya sendiri. "Clara," suara Dimas memecah keheningan, "Aku tidak ingin memaksamu. Aku hanya ingin kamu bahagia, apa pun keputusanmu." Clara menghela napas panjang. "Aku juga ingin bahagia, Dimas. Tapi aku takut me…
Chapter 2

Chapter 2

"Godaan yang Tak Terduga" Clara duduk di meja yang sama di kafe, mencoba untuk fokus pada pekerjaannya. Namun, pikirannya terus mengembara, memikirkan Dimas dan percakapan menarik mereka beberapa hari yang lalu. Saat dia sedang sibuk dengan laptopnya, suara yang dikenal memanggilnya. "Hai, Clara. Senang bertemu lagi," kata Dimas sambil tersenyum lebar. Clara terkejut melihat pria misterius itu berdiri di depannya dengan senyuman ramah. "Oh, hai, Dimas," jawab Clar…
Chapter 1

Chapter 1

"Awal Pertemuan" Clara duduk di sebuah kafe di tengah kota, menunggu Andi yang sedang dalam perjalanan untuk menjemputnya. Hujan di luar jendela membuat suasana sedikit sendu, tapi Clara selalu menikmati momen-momen menunggu dengan secangkir kopi dan buku di tangannya. Di sela-sela bacaannya, Clara melihat seorang pria asing yang duduk tidak jauh darinya. Mata mereka sempat bertemu, dan Clara merasakan ada sesuatu yang berbeda dari tatapan pria itu. "Clara, maaf aku terlambat,&q…
Chapter 1

Chapter 1

"Awal Perjalanan Gelap" Rina dan Ardi telah menikah selama sepuluh tahun. Kehidupan mereka tampak sempurna di mata orang lain. Mereka memiliki rumah besar, mobil mewah, dan sering bepergian ke luar negeri. Namun, di balik kemewahan itu, Rina merasa kesepian. Ardi semakin sibuk dengan pekerjaannya dan jarang pulang tepat waktu. Rina merindukan perhatian dan kasih sayang dari suaminya. Pada suatu hari, di kantor, Rina bertemu dengan Rangga, rekan kerja baru yang baru saja bergabung den…
Chapter 2

Chapter 2

"Harapan yang Retak" Arya terbangun di sofa ruang tamu, dengan kepala berat dan hati yang hancur. Ingatan tentang Lestari yang pergi semalam masih segar di benaknya. Rumah terasa sunyi dan kosong tanpa kehadiran wanita yang dicintainya. Arya menyadari betapa pentingnya Lestari dalam hidupnya dan merasa bersalah telah membuatnya merasa tak berarti. Di sisi lain, Lestari berada di rumah sahabatnya, Mira. Mira selalu menjadi tempat pelarian Lestari ketika ia membutuhkan teman bicara. &q…
Chapter 1

Chapter 1

"Awal yang Manis" Arya melangkah keluar dari gedung kantornya dengan senyuman lebar. Hari itu adalah hari yang istimewa baginya. Setelah bertahun-tahun bekerja keras, ia akhirnya memutuskan untuk terjun penuh waktu ke dunia forex trading. Dengan modal yang cukup besar dan keyakinan tinggi, Arya merasa inilah saatnya untuk meraih impian besarnya. Di rumah, Lestari sudah menyiapkan makan malam istimewa. Malam itu mereka merayakan keputusan besar Arya. "Aku bangga padamu, Sayang. A…
Chapter 3

Chapter 3

"Menghadapi Kenyataan" Pagi itu, Viona merasa gelisah. Pikirannya masih dipenuhi oleh pesan Rangga semalam. Ia tahu bahwa percakapan ini akan sangat sulit, tetapi ia merasa ini adalah saat yang tepat untuk jujur tentang perasaannya. Dengan hati-hati, ia mengatur pertemuan dengan Rangga di sebuah kafe yang tenang di pinggir kota. Ketika Viona tiba di kafe, ia melihat Rangga sudah duduk di sudut ruangan, menatap keluar jendela. Ia terlihat murung, berbeda dari biasanya. Viona mengambil …
Chapter 2

Chapter 2

"Konflik Batin" Viona berusaha keras melupakan perasaannya terhadap Rangga. Ia lebih sering menghabiskan waktu sendiri, menjauh dari Dina dan Rangga. Namun, semakin ia mencoba menghindar, perasaan itu semakin kuat. Ia merasa terjebak dalam dilema yang sulit dipecahkan. Suatu hari, Dina datang ke rumah Viona tanpa pemberitahuan. Dina terlihat gelisah dan sedih, sesuatu yang jarang terjadi. "Aku butuh teman bicara," kata Dina, matanya berkaca-kaca. Viona segera merangkul sahab…
Chapter 1

Chapter 1

"Pertemuan Tak Terduga" Matahari sore menyinari taman kota dengan lembut, menciptakan bayangan panjang dari pepohonan yang menjulang tinggi. Viona duduk di bangku taman, matanya sibuk memandangi novel yang dibacanya, namun pikirannya melayang jauh. Di tengah kesibukan kota, taman ini selalu menjadi tempat pelariannya. Suasana yang tenang dan damai membuatnya merasa lebih dekat dengan dirinya sendiri. Hari itu, Viona tidak menyangka bahwa hidupnya akan berubah dalam sekejap. Ketika se…
Chapter 2

Chapter 2

"Benih Kecurigaan" Rani terbangun dengan hati yang gelisah. Pikirannya terus-menerus berputar pada pesan singkat yang ditemukan di ponsel Reza. Perasaannya campur aduk antara kecurigaan dan ketidakpercayaan. Dia mencoba meyakinkan dirinya bahwa mungkin pesan itu hanya salah paham atau candaan antara kakak dan adik. Namun, instingnya mengatakan hal lain. Hari itu, Rani memutuskan untuk lebih memperhatikan gerak-gerik Dinda dan Reza. Dia berusaha bersikap biasa saja, menyembunyikan kecu…