Chapter 1
"Tersesat di Dunia Asing"
Alya merasakan sinar matahari yang hangat menyinari wajahnya. Dengan mata setengah terpejam, dia merasakan sesuatu yang berbeda. Bukan hanya tempat tidurnya yang terasa keras dan berbatu, tapi juga udara di sekitarnya yang segar dan beraroma pepohonan, jauh berbeda dari aroma perkotaan yang biasa dia hirup setiap pagi. Perlahan, Alya membuka matanya dan terkejut melihat pemandangan yang asing.
“Di mana ini?” pikirnya. Dia mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Malam sebelumnya, dia sedang belajar untuk ujian di kamar kosnya yang kecil. Lalu, tiba-tiba saja, dia merasakan pusing yang luar biasa dan segalanya menjadi gelap.
Alya bangkit dan memperhatikan sekelilingnya. Dia berada di hutan yang lebat, dengan pepohonan tinggi yang mengelilinginya. Terdengar suara burung-burung bernyanyi dan desiran angin yang menyentuh dedaunan. Dia mencoba mencari petunjuk tentang bagaimana dia bisa sampai di sini, namun tidak ada yang tampak familiar.
Di tengah kebingungannya, Alya mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Dia segera bersembunyi di balik pohon besar, hatinya berdebar kencang. Dari kejauhan, dia melihat sekelompok orang berpakaian aneh, dengan baju zirah dan senjata. Mereka terlihat seperti prajurit dari zaman medieval.
"Temukan dia! Raja tidak akan memaafkan kita jika kita gagal!" teriak salah satu dari mereka.
Alya merasa takut dan bingung. Siapa yang mereka cari? Dan kenapa dia terjebak di tempat yang tampak seperti dunia lain ini?
Setelah beberapa saat, para prajurit itu berlalu, dan Alya memberanikan diri untuk keluar dari persembunyiannya. Dia memutuskan untuk mencari jalan keluar dari hutan ini dan berharap menemukan seseorang yang bisa memberinya penjelasan.
Setelah berjalan selama beberapa jam, Alya akhirnya menemukan sebuah desa kecil. Warga desa terlihat sibuk dengan aktivitas mereka, namun pakaian dan gaya hidup mereka semakin meyakinkan Alya bahwa dia benar-benar berada di tempat yang berbeda.
Dengan hati-hati, Alya mendekati seorang wanita tua yang sedang menjual sayuran di pasar desa. "Permisi, bolehkah saya bertanya di mana saya berada?" tanyanya dengan suara pelan.
Wanita tua itu menatapnya dengan heran. "Kau berada di Desa Elmera, Nak. Tapi dari mana asalmu? Pakaianmu tampak aneh."
Alya melihat dirinya dan baru menyadari bahwa dia masih mengenakan pakaian tidurnya. "Aku... aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Aku hanya tiba-tiba terbangun di hutan dan tidak tahu bagaimana bisa sampai di sini."
Wanita tua itu tampak prihatin. "Kau mungkin seorang yang tersesat. Desa ini berada di kerajaan Arthea. Mungkin kau sebaiknya pergi ke istana dan berbicara dengan pangeran. Dia bisa membantumu."
Dengan petunjuk dari wanita tua itu, Alya memutuskan untuk menuju ke istana. Di tengah perjalanan, dia merenung tentang semua yang terjadi. Bagaimana mungkin dia bisa berada di dunia lain? Apakah ini mimpi atau kenyataan?
Setibanya di istana, Alya disambut oleh penjaga yang awalnya curiga, namun setelah mendengar ceritanya, mereka memutuskan untuk membawanya menghadap pangeran. Pangeran Leon, seorang pemuda tampan dengan mata tajam dan aura karismatik, mendengarkan cerita Alya dengan seksama.
"Aku mengerti kebingunganmu," kata Leon. "Dunia ini memang penuh dengan keajaiban yang tidak dapat dijelaskan. Namun, ada kemungkinan bahwa kau adalah bagian dari takdir yang lebih besar. Aku akan membantumu mencari cara untuk kembali, tapi kau juga harus membantuku dalam menyelesaikan masalah yang ada di kerajaan ini."
Alya merasa lega mendengar tawaran bantuan dari Leon, namun juga khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia menyetujui tawaran Leon, dan dengan itu, petualangan mereka pun dimulai. Dengan berbagai rintangan yang menanti, Alya harus menemukan kekuatan dalam dirinya untuk menghadapi dunia baru ini, sambil menyelidiki misteri di balik keberadaannya di Arthea.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
