Chapter 4
"Intrik di Balik Tirai Istana"
Alya dan Leon terus mencari tahu siapa yang berada di balik ancaman pembunuh bayaran yang hampir merenggut nyawa mereka. Penyidikan yang dilakukan semakin mendalam, dengan bantuan Sir Cedric dan Lady Eleanor yang selalu siap memberikan informasi dan strategi. Namun, semakin banyak mereka menggali, semakin banyak pula rahasia gelap yang terungkap.
Pagi itu, Alya dan Leon bertemu dengan Lady Eleanor di ruang strategi. "Ada informasi baru yang mungkin bisa membantu kita," kata Lady Eleanor sambil menunjukkan peta istana. "Kami menemukan adanya aktivitas mencurigakan di bagian barat istana. Tempat itu biasanya tidak digunakan, tapi akhir-akhir ini ada banyak orang yang keluar masuk."
Leon mengangguk serius. "Kita harus menyelidikinya. Mungkin ada petunjuk di sana."
Alya, Leon, dan Sir Cedric berangkat menuju bagian barat istana dengan hati-hati. Mereka bergerak diam-diam, berusaha untuk tidak menarik perhatian. Saat mereka tiba, mereka melihat beberapa penjaga yang tampak berjaga dengan ketat.
"Kita harus menemukan cara untuk masuk tanpa terdeteksi," bisik Leon.
Sir Cedric menatap sekeliling dan menemukan sebuah pintu kecil yang tersembunyi di balik semak-semak. "Kita bisa masuk lewat sini," katanya.
Mereka memasuki pintu tersebut dan menemukan diri mereka berada di dalam sebuah koridor gelap. Mereka berjalan perlahan, berusaha menghindari suara apapun yang bisa menarik perhatian penjaga. Setelah beberapa saat, mereka tiba di sebuah ruangan besar yang tampaknya digunakan sebagai tempat pertemuan rahasia.
Di dalam ruangan tersebut, mereka mendengar suara beberapa orang yang sedang berdiskusi dengan serius. Alya dan Leon bersembunyi di balik tirai, berusaha mendengarkan percakapan itu.
"Kita harus segera bertindak," kata salah satu dari mereka. "Jika kita tidak berhasil menyingkirkan gadis itu, rencana kita bisa gagal."
"Aku tahu," jawab yang lain. "Tapi kita harus berhati-hati. Pangeran Leon tidak akan tinggal diam."
Alya merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Mereka berbicara tentang dirinya. Dia mencoba mengenali suara-suara tersebut, tapi mereka terdengar asing.
Tiba-tiba, salah satu dari mereka berkata, "Kita harus melaporkan ini kepada Duke Veron. Dia pasti memiliki rencana cadangan."
Alya menahan napas. Duke Veron? Dia tidak tahu banyak tentang Duke tersebut, tapi dari nada suara mereka, dia tampak sebagai tokoh penting di balik konspirasi ini.
Setelah percakapan selesai, orang-orang tersebut keluar dari ruangan. Alya, Leon, dan Sir Cedric keluar dari tempat persembunyian mereka dan kembali ke istana. Mereka perlu merencanakan langkah selanjutnya dengan hati-hati.
Di ruang strategi, mereka membahas informasi baru yang mereka dapatkan. "Duke Veron adalah salah satu bangsawan yang paling berpengaruh di kerajaan ini," kata Lady Eleanor. "Jika dia terlibat, maka ancaman ini jauh lebih besar dari yang kita kira."
"Kita harus menemukan bukti yang cukup untuk menghadapkannya di depan Raja," kata Leon. "Tapi kita juga harus berhati-hati. Duke Veron memiliki banyak pengikut yang setia."
Alya merasa cemas. "Apa yang bisa kita lakukan sekarang?"
Leon menatapnya dengan penuh tekad. "Kita akan menyelidiki Duke Veron lebih lanjut. Kita harus mengumpulkan bukti yang cukup dan mencari tahu apa sebenarnya rencananya."
Selama beberapa hari berikutnya, mereka mulai menyusun rencana. Alya dan Leon bekerja sama dengan Sir Cedric dan Lady Eleanor untuk mengawasi gerakan Duke Veron dan mencari tahu lebih banyak tentang apa yang sebenarnya dia rencanakan. Mereka mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, termasuk dari beberapa pelayan dan prajurit yang setia kepada mereka.
Sementara itu, hubungan antara Alya dan Leon semakin erat. Meskipun mereka dikelilingi oleh bahaya, mereka menemukan kekuatan dalam satu sama lain. Setiap malam, mereka berbicara tentang hari mereka, berbagi perasaan dan kekhawatiran mereka. Alya merasa semakin dekat dengan Leon, dan dia mulai merasakan perasaan yang lebih dalam tumbuh di hatinya.
Suatu malam, saat mereka sedang duduk di taman istana, Leon memandang Alya dengan mata yang penuh kelembutan. "Alya, aku tahu ini mungkin bukan waktu yang tepat, tapi aku ingin kau tahu bahwa aku sangat peduli padamu. Kehadiranmu di sini memberiku harapan."
Alya tersenyum, meskipun hatinya berdebar kencang. "Aku juga merasakan hal yang sama, Leon. Kau telah menjadi bagian penting dalam hidupku."
Mereka saling memandang dalam keheningan, merasakan ikatan yang kuat di antara mereka. Namun, mereka juga tahu bahwa banyak rintangan yang masih harus dihadapi.
Keesokan harinya, mereka mendapat informasi penting dari salah satu informan mereka. "Duke Veron akan mengadakan pertemuan rahasia malam ini di vila pribadinya di luar istana. Ini mungkin kesempatan kita untuk mengumpulkan bukti."
Leon melihat Alya dengan tekad. "Kita harus pergi ke sana dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ini mungkin kesempatan terakhir kita."
Malam itu, Alya, Leon, Sir Cedric, dan Lady Eleanor berangkat menuju vila Duke Veron dengan hati-hati. Mereka tahu bahwa misi ini berbahaya, tapi mereka juga tahu bahwa mereka harus melakukannya untuk menyelamatkan kerajaan dan mengungkap kebenaran.
Setibanya di vila, mereka menyusup masuk dan menemukan tempat persembunyian di dekat ruang pertemuan. Dari tempat mereka, mereka bisa mendengar percakapan yang terjadi di dalam.
Duke Veron tampak berbicara dengan beberapa orang penting. "Kita harus segera bertindak. Pangeran Leon dan gadis itu semakin dekat dengan kebenaran. Jika mereka menemukan bukti, kita semua dalam bahaya."
"Apa rencanamu?" tanya salah satu dari mereka.
Duke Veron tersenyum licik. "Kita akan menggunakan kekuatan gelap yang selama ini kita sembunyikan. Dengan itu, kita bisa menyingkirkan mereka tanpa meninggalkan jejak."
Alya merasa darahnya membeku. Kekuatan gelap? Apa yang sebenarnya direncanakan Duke Veron?
Pertemuan itu berlangsung beberapa saat lagi sebelum akhirnya para peserta pergi. Alya, Leon, dan yang lainnya memutuskan untuk kembali ke istana dengan informasi yang mereka dapatkan.
"Kita harus segera melaporkan ini kepada Raja," kata Leon. "Tapi kita juga harus bersiap menghadapi serangan dari Duke Veron. Dia pasti tidak akan tinggal diam."
Alya merasa cemas, tapi dia juga merasa lebih kuat dari sebelumnya. Dia tahu bahwa bersama Leon dan teman-teman mereka, mereka bisa menghadapi apapun yang datang.
Petualangan mereka masih panjang dan penuh dengan bahaya, tapi dengan keberanian dan cinta di hati mereka, mereka siap menghadapi apapun yang akan datang.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
