Chapter 5
"Pertaruhan Terbesar"
Ketika pagi tiba, istana sudah dipenuhi dengan kegelisahan yang dirasakan oleh setiap penghuni. Alya, Leon, Sir Cedric, dan Lady Eleanor segera bergegas menuju aula utama untuk bertemu dengan Raja. Mereka tahu bahwa waktu tidak berpihak kepada mereka, dan setiap detik sangat berharga.
Setelah mereka tiba di aula utama, Leon berbicara dengan tegas kepada Raja. "Yang Mulia, kami telah menemukan bukti bahwa Duke Veron merencanakan sesuatu yang jahat. Dia menggunakan kekuatan gelap dan berencana untuk menyingkirkan kita."
Raja terdiam sejenak, menatap mereka dengan mata yang tajam. "Kekuatan gelap? Apakah kau yakin tentang ini, Leon?"
Alya mengangguk. "Kami mendengar percakapan mereka sendiri, Yang Mulia. Mereka berencana menggunakan kekuatan gelap untuk mencelakai kami dan mungkin lebih dari itu."
Raja merenung sejenak sebelum berbicara lagi. "Baiklah. Kita harus bertindak cepat. Leon, persiapkan pasukanmu. Kita akan menghadapi Duke Veron dan mengakhiri ancaman ini sebelum menjadi lebih buruk."
Leon membungkuk hormat. "Saya akan melakukan yang terbaik, Yang Mulia."
Sementara Leon dan yang lainnya mempersiapkan pasukan, Alya merasa cemas. Meskipun dia tahu mereka harus bertindak, dia tidak bisa mengabaikan perasaan takut yang menghantuinya. Dia mendekati Leon, yang sedang bersiap dengan baju zirahnya.
"Leon, apakah kita benar-benar bisa menang?" tanya Alya dengan suara lirih.
Leon berhenti sejenak, lalu memegang tangan Alya. "Alya, kita harus percaya bahwa kita bisa. Kita sudah sampai sejauh ini, dan kita tidak bisa menyerah sekarang. Bersama-sama, kita akan menghadapi apapun yang datang."
Alya mengangguk, mencoba menenangkan hatinya. Dia tahu bahwa Leon benar. Mereka harus percaya pada diri mereka sendiri dan satu sama lain.
Malam itu, pasukan kerajaan berangkat menuju markas Duke Veron dengan hati-hati. Mereka tahu bahwa ini akan menjadi pertempuran yang sulit, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka harus melakukannya demi keselamatan kerajaan dan orang-orang yang mereka cintai.
Saat mereka mendekati markas Duke Veron, mereka melihat bahwa tempat itu dijaga ketat oleh prajurit yang setia kepada Duke. Leon memberikan isyarat kepada pasukannya untuk bersiap.
"Ini saatnya," katanya tegas. "Kita akan menyerang dengan cepat dan memastikan bahwa Duke Veron tidak punya waktu untuk melancarkan rencananya."
Pertempuran pun dimulai dengan sengit. Pasukan kerajaan menyerang dengan semangat juang yang tinggi, berusaha menembus pertahanan musuh. Alya, yang berada di tengah-tengah pertempuran, menggunakan semua kemampuan sihir yang telah dipelajarinya untuk membantu melindungi teman-temannya dan melawan musuh.
Di tengah-tengah kekacauan, Alya dan Leon akhirnya berhasil mencapai ruangan tempat Duke Veron berada. Duke Veron tersenyum sinis saat melihat mereka. "Kalian sungguh berani datang ke sini," katanya dengan suara penuh ejekan.
Leon menghunus pedangnya. "Ini sudah cukup, Duke Veron. Serahkan dirimu dan hentikan semua ini."
Duke Veron tertawa. "Kau benar-benar berpikir bisa mengalahkanku? Aku telah mempersiapkan ini selama bertahun-tahun. Dan sekarang, kalian akan melihat kekuatan sejati yang aku miliki."
Dengan kata-kata itu, Duke Veron mulai memanggil kekuatan gelap yang telah dia pelajari. Bayangan-bayangan gelap mulai mengelilinginya, menciptakan aura yang menakutkan. Alya merasakan ketakutan yang mendalam, tapi dia tahu bahwa mereka tidak bisa mundur sekarang.
Leon maju untuk menyerang, tapi kekuatan gelap Duke Veron terlalu kuat. Setiap serangan yang dia lakukan tampak tidak berpengaruh. Alya tahu bahwa mereka membutuhkan sesuatu yang lebih untuk mengalahkan Duke Veron.
Dengan keberanian yang timbul dari hatinya, Alya mulai menggunakan semua sihir yang telah dia pelajari. Dia menggabungkan kekuatan pelindung dan serangan sihir untuk melawan kekuatan gelap Duke Veron. Meskipun awalnya tampak tidak berhasil, Alya terus berjuang dengan tekad yang kuat.
Di momen kritis itu, Alya merasa ada kekuatan dalam dirinya yang belum pernah dia sadari sebelumnya. Dia mengingat semua latihan dan pelajaran yang dia dapatkan dari Guru Edrick. Dengan segenap kekuatannya, dia melancarkan serangan terakhir yang kuat, menciptakan cahaya yang terang dan menyilaukan.
Kekuatan gelap Duke Veron perlahan-lahan mulai memudar di bawah serangan Alya. Dengan bantuan Leon, mereka berhasil mengalahkan Duke Veron dan menghentikan ancaman yang dia bawa.
Saat kekuatan gelap akhirnya lenyap, Duke Veron terjatuh ke lantai, tak berdaya. Leon memandangnya dengan tegas. "Kau telah berbuat cukup banyak kerusakan. Sekarang kau akan menghadapi keadilan."
Pasukan kerajaan berhasil mengamankan tempat itu, dan Duke Veron dibawa kembali ke istana untuk diadili. Dengan ancaman utama yang telah diatasi, ada perasaan lega yang melanda seluruh pasukan.
Kembali di istana, Raja memberikan pujian kepada Alya dan Leon atas keberanian dan tekad mereka. "Kalian telah menyelamatkan kerajaan ini. Terima kasih."
Alya merasa lega, tapi dia juga tahu bahwa ini bukan akhir dari perjalanan mereka. Masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan keamanan kerajaan dan mencari cara bagi Alya untuk kembali ke dunianya.
Malam itu, saat mereka berdiri di balkon istana, Alya dan Leon berbicara tentang masa depan mereka. "Alya, aku tahu bahwa kau ingin kembali ke duniamu. Tapi aku juga ingin kau tahu bahwa kau selalu memiliki tempat di sini, di hatiku dan di kerajaan ini."
Alya tersenyum dengan air mata kebahagiaan di matanya. "Leon, aku juga merasa hal yang sama. Aku akan terus mencari cara untuk kembali, tapi aku juga tahu bahwa sebagian dari hatiku akan selalu berada di sini, bersama kalian."
Petualangan mereka belum berakhir, dan masih banyak misteri yang menunggu untuk diungkap. Namun, dengan keberanian dan cinta di hati mereka, Alya dan Leon siap menghadapi apapun yang akan datang.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
