Chapter 1
"Awal dari Segalanya"
Mira dan Rina tumbuh bersama di sebuah kota kecil yang damai. Meskipun hanya berjarak dua tahun, mereka seperti dua sisi dari mata uang yang sama—saling melengkapi dalam segala hal. Mira, dengan ketenangannya, selalu menjadi penyeimbang bagi Rina yang penuh energi dan spontanitas. Namun, semua itu mulai berubah ketika Aldo datang ke kehidupan mereka.
Aldo adalah mahasiswa pindahan yang baru saja memasuki tahun terakhirnya di universitas yang sama dengan Mira. Berkat ketampanan dan kecerdasannya, Aldo dengan cepat menjadi populer. Mira pertama kali bertemu Aldo di perpustakaan universitas. Mereka bertukar senyuman, dan sejak saat itu, ada sesuatu yang berbeda dalam hatinya.
Suatu sore, saat Mira sedang membaca di perpustakaan, Aldo mendekatinya. "Hai, kamu Mira, kan?" Aldo membuka percakapan dengan senyuman yang membuat hati Mira berdebar.
"Iya, aku Mira. Kamu Aldo, kan?" jawab Mira, mencoba menyembunyikan kegugupannya.
"Benar. Aku sering melihatmu di sini. Kamu suka membaca, ya?"
"Ya, aku suka sekali. Bagaimana dengan kamu?"
"Aku juga. Kebetulan, aku sedang mencari buku ini," Aldo menunjukkan sebuah judul buku yang juga sedang dibaca Mira.
"Oh, ini? Aku baru saja selesai membacanya. Kamu bisa pinjam milikku," Mira menyerahkan bukunya kepada Aldo, dan dari situlah percakapan mereka mengalir dengan mudah.
Keesokan harinya, saat Mira sedang bercerita tentang pertemuannya dengan Aldo kepada Rina, adiknya terlihat sangat antusias. "Wah, sepertinya dia menarik sekali, Kak. Kamu harus memperkenalkan aku padanya!"
Mira tersenyum, tetapi ada sedikit rasa khawatir di dalam hatinya. "Tentu, suatu saat nanti. Tapi, jangan terlalu berharap ya, Rina. Aku belum mengenalnya dengan baik."
Hari-hari berlalu, dan Mira serta Aldo semakin dekat. Mereka sering bertemu untuk belajar bersama, pergi ke acara kampus, dan berbicara tentang segala hal. Mira merasa semakin jatuh cinta pada Aldo, tetapi dia tahu bahwa perasaannya harus dia pendam.
Namun, takdir memiliki rencana lain. Suatu malam, Rina mengajak Mira untuk pergi ke pesta teman kuliahnya. Mira yang jarang menghadiri pesta, setuju karena ingin melihat adiknya bahagia. Ketika mereka tiba di pesta, Aldo juga ada di sana.
"Hei, Mira! Rina! Senang melihat kalian di sini," sapa Aldo dengan ceria.
Mata Rina berbinar-binar saat melihat Aldo. "Hai, Aldo! Aku sering mendengar cerita tentangmu dari kakakku."
"Oh ya? Semoga ceritanya bagus-bagus," Aldo tertawa ringan.
Pesta malam itu berjalan meriah. Mira memperhatikan bagaimana Aldo dan Rina bercakap-cakap dengan akrab. Perasaan cemburu mulai tumbuh di hati Mira, tetapi dia menepisnya. Dia ingin adiknya bahagia, meskipun itu berarti harus mengorbankan perasaannya sendiri.
Setelah pesta, Aldo menawarkan untuk mengantar mereka pulang. Dalam perjalanan, Aldo dan Rina terus bercanda dan tertawa, sementara Mira hanya diam dan tersenyum. Saat mereka tiba di rumah, Aldo mengucapkan selamat malam dan pergi.
Ketika mereka masuk ke dalam rumah, Rina dengan bersemangat berkata, "Kak, aku rasa aku suka Aldo! Dia sangat menyenangkan!"
Mira tersenyum pahit. "Ya, dia memang baik. Tapi, jangan terlalu terburu-buru, Rina."
Rina mengangguk, tetapi Mira tahu bahwa adiknya sudah jatuh cinta pada Aldo. Di saat yang sama, Mira merasa hatinya hancur. Bagaimana dia bisa mencintai pria yang juga dicintai oleh adiknya?
Hari-hari berikutnya menjadi lebih sulit bagi Mira. Setiap kali dia melihat Aldo, dia harus menyembunyikan perasaannya. Dia tahu bahwa dia harus memilih antara cinta dan keluarga. Namun, pilihan itu tidak pernah mudah. Akankah Mira mengorbankan kebahagiaannya demi adiknya, atau akankah dia memperjuangkan cintanya kepada Aldo?
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
