Chapter 1
"Awal yang Indah"
Rani masih mengingat hari pernikahannya dengan jelas. Tanggal itu, bulan itu, dan suasana hati yang begitu bahagia. Reza, pria yang telah menjadi cinta sejatinya, berdiri di sampingnya dengan senyuman yang membuatnya merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia.
Hari-hari pertama pernikahan mereka dipenuhi dengan kebahagiaan. Reza selalu memastikan Rani merasa dicintai dan dihargai. Mereka menjalani kehidupan baru di rumah mungil yang nyaman di pinggiran kota. Setiap sudut rumah itu dipenuhi dengan cinta dan tawa.
Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Setelah satu bulan menikmati bulan madu pernikahan, Rani dan Reza menerima kunjungan dari Dinda, adik Reza yang masih kuliah di kota lain. Dinda memutuskan untuk tinggal bersama mereka selama liburan semester.
"Dinda akan tinggal bersama kita sementara waktu, ya, sayang," kata Reza suatu malam setelah makan malam yang hangat. Rani menyetujui dengan senang hati. Dia selalu menganggap Dinda sebagai adiknya sendiri. Mereka telah berteman baik sejak Rani dan Reza mulai berkencan.
Tetapi, seiring berjalannya waktu, Rani mulai merasa ada sesuatu yang aneh. Dinda sering kali terlalu dekat dengan Reza. Pada awalnya, Rani mencoba untuk tidak berpikir negatif. "Dia hanya mengagumi kakaknya," pikir Rani.
Namun, satu malam, ketika Rani bangun untuk mengambil air di dapur, dia melihat pemandangan yang membuat hatinya berdebar. Di ruang tamu yang redup, Dinda duduk di samping Reza, dengan kepala bersandar di pundak kakaknya. Reza tertawa pelan, tampak nyaman dengan kedekatan itu.
Rani merasakan kegelisahan yang aneh di dadanya. "Ini tidak benar," pikirnya. "Aku harus berbicara dengan Reza."
Keesokan harinya, Rani mencoba membahas perasaannya kepada Reza. "Sayang, aku merasa Dinda terlalu dekat denganmu. Mungkin kita perlu menjaga jarak sedikit."
Reza tersenyum lembut dan memeluk Rani. "Sayang, Dinda hanya merasa kesepian. Dia tidak punya banyak teman di sini. Aku hanya mencoba membuatnya merasa nyaman."
Rani mengangguk, meski hatinya masih belum sepenuhnya tenang. Dia mencoba untuk mengabaikan perasaannya dan mempercayai Reza.
Namun, situasi semakin rumit ketika Rani menemukan pesan di ponsel Reza dari Dinda. Pesan itu singkat, tetapi cukup untuk membuat hati Rani bergetar: "Aku berharap kamu milikku, Kak."
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
